Misteri hilangnya pesawat Adam Air
berikut 96 penumpang dan 6 kru lainnya pada hari senin (1/1) kemarin,
sungguh membuka mata / mengejutkan berbagai kalangan maupun pihak.
Seharusnya permulaan tahun 2007 ini diramaikan dengan berbagai suguhan
dan suka cita dalam menyongsong tahun baru yang lebih baik lagi. Tapi,
dengan kejadian raibnya pesawat Adam Air, sepertinya mereka semua merasa
khawatir, mengapa sebuah pesawat besar bisa lenyap tanpa terditeksi,
sebuah teka teki yang sulit dijawab tentunya. Dalam usaha pencarian Adam
Air, pemerintah sudah semaksimal mungkin mengerahkan ribuan personilnya
guna mendapatkan sinyal / titik terang, dimana keberadaan bangkai
pesawat tersebut. Bahkan tidak tanggung, bantuan dari AU Singapura dan
AL Amerika ikut andil dalam pelacakan ini, Namun hasil belum ada
kepastian. Bebagai prediksi dan analisa mulai terdengar simpang siur,
lantas dimana sesungguhnya pesawat dan awak penumpang itu berada. Kini
pemerintah mulai putus asa, walau beberapa waktu lalu setelah kejadian,
sebuah radar milik Indonesia, Emergency Locator Beacon Aircraft (ELBA)
pernah kedapatan sinyal tentang keberadaan Adam Air juga transportasi
(KNKT) bersama provider layanan telepon seluler pernah juga kedapatan
sinyal telpon genggam dari salah satu penumpang, tapi lagi-lagi semuanya
raib tanpa bisa terditeksi. Dari kejadian ini, selaku penilis sangat
tertekuk hatinya untuk mencoba membantu akan keberadaan dan dimana
pesawat itu berada. Lewat kontemplasi bersama sang guru dan lewat
petunjuk dari berbagai ahlillah ahli Cirebon, Alhamdulillah, Kanjeng
Ratu Laut Kidul mau membantu menjelaskan semuanya. Menurut Kanjeng Ratu
Laut Kidul, bahwa pesawat beserta semua awak dan penumpangnya takan
mungkin bisa ditemukan secara transparan atau lewat apapun juga, karena
pesawat itu sudah raib berpindah kealam lain. Bagaimanapun canggihnya
alat yang dibuat manusia, tetap saja takkan mampu menditeksi dimana
keberadaan bangkai pesawat tersebut, sebab dunia Astral yang dimasuki
Adam Air sama persis dengan dunia Astral yang berada di Segitiga Bermuda
AS. Bahkan Ibu Ratu juga memperlihatkan kepada Misteri, bahwa bukan
hanya Adam Air saja yang pernah raib di Alam Astral sana, tapi masih
banyak kapal pesiar lain sebelum Adam Air raib dan menjadi penghuni Alam
Astral. Tentunya, pemahaman seperti ini sulit sekali untuk diterima
atau dicerna oleh akal manusia, sebab pemahaman sebuah rasional tentu
butuh penafsiran yang sekiranya masuk dalam logika akal, nah, sebagai
pemahaman saja. Dalam sebuah kitab Kuning yang berjudul “Bujerimi Iqna”
Juz 1 ” karangan dari, Al Fadil Al Alamah Wama rifatillah Syeikh
Sulaiman Al-Bujerimi. Pada halaman 29 di terangkan , bahwa Alam yang ada
didunia ini terbagi menjadi beberapa penghuni / makhluk hidup. Menurut
Imam Faro Abu Ubaidillah, Alam itu terbagi menjadi 4 bagian.
- Alam Manusia.
- Alam Jin.
- Alam Malaikat.
- Alam Syaitan
Sedangkan menurut imam Mukotil bahwa
seluruh Alam terbagi menjadi 8000 bagian, diantaranya, makhluk-makhluk
ciptaan Allah SWT yang di tempati di daratan dan dilaut. Menurut Imam
Dahak bahwa alam ini terbagi menjadi 420 bagian. 360 Alam, dihuni oleh
makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak memakai baju, sedangkan yang 60
bagian lainnya, di huni oleh makhluk Allah SWT yang memakai penutup
(baju). Sedangkan menurut Imam Musayab bahwa jumlah Alam keseluruhan
berjumlah 1000 bagian, 400 Alam di huni oleh para makhluk yang ada
didaratan, dan 600 lainnya dihuni oleh makhluk yang hidup di dalam air.
Lantas, bagaimana pesawat Adam Air bisa raib ?, nah, untuk lebih jelas
dan mudah di terima akal manusia, kita akan mengambil suatu Hujjah /
Dalil dari Ulama terdahulu, HIZABUN BAENA ‘ALAMUDDHOHIR WA ‘ALAMUL
GOIBI’ yang artinya : Sebuah hizab / penutup selalu ada diantara Alam
lahir dan Alam goib. Dengan kata lain, apabila salah satu hisab Alam
sedang terbuka dan apapun bentuk / wujud kasar dari Alam lain masuk,
niscaya, wujud itu akan raib tanpa bisa kembali. Lewat kontemplasi yang
Misteri terima. Kanjeng Ibu Ratu Laut Kidul juga menggambarkan secara
jelas, bagaimana sampai pesawat Adam Air bisa masuk ke dimensi lain /
Astral. Disaat pesawat tersebut melintas diatas Selat Makasar, tepatnya
antara Teluk Mandar, Lepangeng, pada saat itu dunia / Alam Jin sedang
membuka tabir Hizabnya diantara dua pusaran air yang menyatu (BAENAL
BAKHROINI YALTAQIYAN). Secara spontanitas dan hitungan detik, segala
aktifitas maupun suara yang keluar dari pesawat akan berhenti mendadak.
Telepon genggam (HP), tak berfungsi lagi, segala alat penghubung maupun
radar / satelit takkan bisa menjangkau kedalam Alam Astral tersebut,
sesaat mereka sadar dan berlomba untuk saling menghubungi sanak saudara /
keluarga. Namun, apapun kecanggihan lain yang dibuat manusia semuanya
tidak akan mampu menembus jaringan lapisan Astral Alam Jin. Dalam
ketidak seimbangan itu, lama kelamaan sel otak manusia akan membeku
seiring hawa Astral memasuki jaringan otak mereka. Ruhaniyah mereka akan
tercopot dari raganya dan lambat laun akan mengikuti peradaban Alam
sana. Matikah mereka..??. Antara ya dan tidak, sebab semua harus dikaji
ulang lewat ilmiah bersifat hakikiyah / ma’rifatillah. Apabila jasaf
mereka masih utuh dan para ahlillah masih mau membantu tentu mereka bisa
ditarik kembali ke Alam dunia ini, tapi bila jasad mereka sudah rusak,
Wallahu A’lam Bissowab, kita hanya pasrah kepada Allah SWT. Masih
seputar penjelasan dari Kanjeng Ibu Ratu Laut Kidul Adam Air berada
dibawah dasar laut, bukan didaratan / hutan /erbukitan. Apapun pencarian
yang dilakukan segenap Kru / Bataliyon / Infantri / SAR, takkan
berhasil menemukan titik terang apabila tidak memahami adanya kunci
pembuka. Sebab, apapun sifat lahir kita tidak akan mampu menembusnya.
Lantas, dengan cara apa lagi bangkai pesawat beserta seluruh
penumpangnya bisa ditemukan ? inilah jawaban dari Kanjeng Ibu Ratu Laut
Kidul kepada Misteri. Tempat iku wis diputeri ning manungsu kang golek,
ora adoh soko mandar lan lepangeng, sebab ning kono ono pusaran banyu
loro dadi siji, tempat segolo bangsa jin aktif, ojo ngarep ketemu yen
ora di buka kelawan pembuka Asfatul Jan / Aswatul Jan. Sebenarnya tempat
pencarian sudah ditemukan oleh beberapa pencari, namun semua
terlewatinya tanpa bisa terditeksi, sebab tempat itu tidak jauh dari
Mandar, Lepangeng. Kunci titk terangnya, disitu ada pusaran air yang
menyatu dari dua arah, disitu pula dunia Astral Alam Jin masih aktif,
jangan harap pesawat akan ditemukan apabila kita semua tidak tahu kunci
pembukanya, satu-satunya jalan carilah minyak Asfatul jan / Aswatul Jan.
Karena minyak itulah kunci dari segala pintu gaib. Untuk mencari minyak
pembuka gaib “Asfatul Jan / Aswatul Jan, Kanjeng Ibu Ratu Laut Kidul
memberi ciri khusus, yaitu minyak tersebut bikinan dari Negara Turky
apabila minyak itu ditempelkan ke salah satu minuman yang bersoda, maka
minuman itu akan meletus dengan sendirinya. Itulah sekilas dari
keistimewaan salah satu kekuatan minyak tersebut. Sebagai himbauan saja,
apabila minyak dari salah satu ciri tadi sudah di dapatkan, ritual
minyak tersebut disamping pusaran air yang sudah di terangkan diatas
tentunya, Orang yang meritulkan harus mumpuni dalam hal Ilmu Bathin.
Nah, dari situ kita akan melihat secara jelas, ,au ditaruh dimana
bangkai pesawat dan para penumpangnya, sebab, bila minyak tadi sudah
dibuka akan tersedot isinya, apapun permintaan kita (yang meritualkan)
akan selalu dituruti, baik secara lahiriyah untuk memindahkan bangkai
pesawat kedaratan atau lainnya.
Semoga dengan adanya fenomena hilangnya
pesawat Adam Air K1 574, mata kita semua terbuka, hati dan segala
aktifitas yang mengarah ke berbagai segala aspek pendekatan kepada Gusti
yang Maha Agung. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar